
Presiden Donald Trump menolak bertanggung jawab terhadap penyerbuan Gedung Capitol oleh para pendukungnya dan memperingatkan kemungkinan “kemarahan yang luar biasa” di seluruh negeri. Meskipun, Trump juga mendesak massa untuk “damai dan tenang” selama kunjungan singkatnya ke perbatasan AS-Meksiko di Alamo, Texas. DPR hari ini berencana menjadikan Trump sebagai presiden pertama dalam sejarah Amerika Serikat yang dimakzulkan kedua kalinya. ( tbu )